Senin, 14 November 2011

PR-07, PHILIPPINES Stamp, President Eisenhower (United State) and President Garcia (Philippine)


Stamp Issued 30 December 1960
Picture : Visit od President Eisenhower to the Philippines, June 14 1960
Kode Produk PR-07
Perangko PHILIPINE
Harga Perangko PR-07 adalah sebesar Rp.190.000,00 (seratus sembilan puluh ribu rupiah)


Sekilas tentang Eishenhower
Sesudah perang, Dwight Eisenhower berturut-turut menjadi Kepala Staf Angkatan Darat Amerika, Presiden Universitas Columbia di New York, dan Panglima Tertinggi pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO, di Paris. Pada saat itu, baik Partai Demokrat maupun Partai Republik membujuknya supaya bersedia menjadi calon Presiden masing masing. Akhirnya ia terpilih menjadi Presiden dengan perbedaan suara yang banyak sekali.
Dengan berunding berdasarkan kekuatan militer Presiden Dwight Eisenhower berusaha meredakan ketegangan akibat perang dingin. la antara lain berhasil mengadakan penghentian tembak menembak sepanjang perbatasan Korea Selatan, dan menutup perjanjian perdamaian yang menjadikan Austria sebuah negara netral.
Presiden Dwight Eisenhower, yang dua kali berturut-turut menjadi presiden sampai 1960, menyebutkan dirinya seorang moderat.
  • la berpegang pada sistem pasar bebas.
  • Menentang pengawasan pemerintah atas harga-harga barang-barang dan kenaikan gaji.
  • Mencegah keterlibatan pemerintah dalam pertentangan antara kaum buruh dan pihak majikan.
  • Mendorong program-program peluru kendali dan melanjutkan bantuan luar negeri. 
selengkapnya silakan membaca
 http://id.wikipedia.org/wiki/Dwight_D._Eisenhower   
http://en.wikipedia.org/wiki/Dwight_D._Eisenhower 



Sekilas tentang Presiden Garcia


Carlos Polistico Garcia (lahir di Talibon, Bohol, 4 November 1896  – meninggal di Bohol, Filipina, 14 Juni 1971 pada umur 74 tahun) adalah Presiden Filipina ke-8(1957-1961). Pemerintahannya terkenal karena kebijakannya "Utamakan Bangsa Filipina", yang mengutamakan kepentingan rakyat Filipina di atas kepentingan bangsa-bangsa asing dan partai yang berkuasa.

Garcia dilahirkan di Talibon, Bohol dari ayah Policronio Garcia dan ibu Ambrosia Polistico (keduanya berasal dari Bangued, Abra). Garcia dibesarkan dengan politik, karena ayahnya menjabat sebagai walikota munisipal selama empat masa jabatan.
Garcia memperoleh pendidikan dasarnya di tempat kelahirannya Talibon, dan kemudian menempuh pendidikan menengahnya di SMU Provinsi Cebu. Ia mengambil program pendidikan hukum sebentar di Universitas Silliman di Dumaguete City. Ia lalu belajar di Sekolah Hukum Filipina dan mendapatkan gelarnya pada 1923. Ia merupakan salah satu di antara lulusan terbaik dalam ujian untuk menjadi pengacara.

Selanjutnya silakan membaca
http://id.wikipedia.org/wiki/Carlos_P._Garcia 
http://en.wikipedia.org/wiki/Carlos_P._Garcia

PR-06 Perangko Seri KEMBALI KE UUD 1945 (Readoption of 1945 Constitution)


Kode Produk PR-06
Perangko Seri   KEMBALI KE UUD 1945 (Readoption of 1945 Constitution)
Nomor Seri I-42
Nomor Urut 250 (Denominasi 75 sen)
Tanggal Terbit 17 Agustus 1959


Harga untuk 2 buah perangko kode Produk PR-06 seri KEMBALI KE UUD 1945 di atas adalah Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah)

PR-05 Perangko Seri HUTAN dan PEMBANGUNAN (Forest and Development)


Kode Produk PR-05
Perangko Seri HUTAN dan PEMBANGUNAN (Forest and Development)
Nomor Seri I-300
Nomor Urut 1092 (Denominasi Rp.75)
Nomor Urut 1095 (Denominasi Rp.275)
Tanggal Terbit 17 Mei 1984

Perangko kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations) khususnya dengan FAO (Food and Agriculture Organization) www.fao.org/  


Harga untuk produk PR-05 adalah Rp.15.000,00 (Lima belas ribu rupiah)

PR-04 Perangko SINGAPORE - Stamp of THE SINGAPORE STORY



Keterangan tambahan akan menyusul

Seri The SINGAPORE STORY,
1959 - SELF GOVERNMENT - 1963

Harga untuk perangko kode PR-04 adalah Rp.25.000,00 (dua puluh lima ribu rupiah)

PR-03 Perangko Seri KONPERENSI KOLOMBO PLAN (11th COLOMBO PLAN CONF)



Kode Produk PR-03
Seri KONPERENSI KOLOMBO PLAN (11th COLOMBO PLAN CONF)
Nomor Seri I-43
Nomor Urut 255 (Denominasi 75 sen)
Tanggal Terbit 26 Oktober 1959

Harga untuk Perangko PR-03 (dua buah) adalah Rp.10.000,00 (Sepuluh ribu rupiah)

PR-02 Perangko Seri KEMBALI KE UUD 1945 (Readoption of 1945 Constitution


Kode Produk PR-02
Seri   KEMBALI KE UUD 1945 (Readoption of 1945 Constitution)
Nomor Seri I-42
Nomor Urut 251 (Denominasi Rp.1,50)
Tanggal Terbit 17 Agustus 1959


Harga untuk 2 buah perangko seri KEMBALI KE UUD 1945 di atas adalah Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah)

PR-01 Perangko Seri 10 TAHUN MERDEKA (Independence 10th Anniv)



Kode Item PR-01
Seri 10 TAHUN MERDEKA (Independence 10th Anniv)
Nomor Seri I-21
Nomor Urut 145 (Denominasi 75 sen)
Tanggal Terbit 17 Agustus 1955

Keterangan gambar : Soekarno - Hatta membacakan teks proklamasi
Harga untuk 2 buah perangko Seri 10 TAHUN MERDEKA (Independence 10th Anniv)di atas adalah Rp.10.000,00 (Sepuluh ribu rupiah)

Kamis, 03 November 2011

Sampul Hari Pertama seri TAHUN SENI DAN BUDAYA 1998



 TAMPAK DEPAN


 CLOSE UP PERANGKO

Tahun 1998 ditetapkan sebagai Tahun Seni dan Budaya sebagai rangkaian “Dekade Kunjungan Indonesia (DEKUNI). Perangko seri “Tahun Seni dan Budaya 1998” ini diterbitkan untuk menandai pencanangan tahun tersebut oleh Presiden Soeharto di malam tahun baru. Desain yang ditampilkan adalah Festival Erau yang merupakan pesta budaya Dayak di Kalimantan Timur dan Festival Tabot di Bengkulu yang digelar untuk memperingati kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Hassan dan Hussein di Padang Karbala.


SERI : TAHUN SENI DAN BUDAYA 1998 (THE YEAR OF ART AND CULTURE 1998)


Kode Produk : 98010
Tanggal Terbit SHP 1 Januari 1998

Perangko terdiri 2 denominasi
Rp.300,00 Festival Erau di Kalimantan Timur
Rp.700,00 Festival Tabot di Bengkulu

Perancang Perangko dan SHP : Harry Mintereja



Perangko yang tertempel dalam Sampul Hari Pertama seri TAHUN SENI DAN BUDAYA 1998 di atas dapat anda peroleh dengan harga Rp.35.000,00 (Tiga puluh lima ribu rupiah).

SAMPUL HARI PERTAMA - OFFICIAL FDC 40 TH ANNIVERSARY OF ACCESSION OF HM QUEEN ELIZABETH II

SAMPUL HARI PERTAMA 
OFFICIAL FDC 40 TH ANNIVERSARY OF ACCESSION OF HM QUEEN ELIZABETH II

TANGGAL TERBIT 6 PEBRUARI 1992

TAMPAK DEPAN 

CLOSE UP PERANGKO 

CLOSE UP PERANGKO
CLOSE UP PERANGKO 

CLOSE UP PERANGKO

CLOSE UP PERANGKO

Ruby Jubilee of Her Majesty the Queen's Accession to the Throne
Technical Details        
        Release Date:                    6 February 1992
        Tablet Values:                   20c, 60c, 90c, $1.00, $1.80
        Artist:                                Derek Miller
        Photographs of HM the
        Queen provided by:           Alpha Photographic Press Agency Ltd
        Printers:                             Leigh-Mardon Pty Ltd (Lower 4 values)
                                                 The House of Questa Ltd ($1.80)
        Process:                            Lithography
        Paper:                               CA Watermark
        Stamp Size:                       28.45 x 42.58 mm
        Perforation Gauge:            14.06 x 14.09 mm (Leigh-Mardon)
                                                14 per 2 cm (House of Questa) 



As citizens of a British Dependent Territory, the people of the Pitcairn Islands acknowledge the British Sovereign as their own.  Apart from Christmas Day and Bounty Day, the only other public holiday is the Queen's Birthday.  It is proper, therefore, that special Royal events should be commemorated on Pitcairn.
 
A bitter wind blew across Heathrow on 31 January 1952 when Princess Elizabeth and her husband Prince Philip left London airport for a five month tour of East Africa, Australia and New Zealand.  King George VI, accompanied by the Queen and Princess Margaret, insisted on remaining on the tarmac until the aircraft had vanished into a leaden sky.
Five days later, the young royal couple were in Kenya, staying at Treetops Hotel, a three-bedroomed resthouse built in the branches of a giant fig tree.  Beneath the hotel was a salt-lick and pool which could be floodlit at night to give the appearance of moonlight.  On the evening of 5 February and late into the night they watched and photographed the wild animals beneath a platform in front of the hotel.  Princess Elizabeth retired for an hour or two's sleep, ready to begin photographing again at dawn.
Kenya time was three hours in advance of the British time.  As Elizabeth Longford says in her biography of the Queen, "...it is therefore more likely that it was at a moment when the King and his successor were both asleep that the crown passed".  King George VI died peacefully in his sleep during the very early hours of 6 February 1952.
Unaware that she was now Queen, the former princess left Treetops to fish for trout twenty miles away and it was not until lunchtime that news of the King's death reached her.  By five in the afternoon, the royal party began a journey which ended in London twenty four hours later - just one week after leaving.
Britain was in mourning as the Queen stepped from the aircraft to be greeted by her Prime Minister, Winston Churchill, Opposition Leader Clement Atlee and other dignitaries.
At the Accession Council of Queen Elizabeth II the following day, the young queen in black appeared alone before a gathering of elders in St James's Palace.  She read her Declaration of Sovereignty to the assembled Privy Councillors in a clear steady voice which the Declaration of Her Majesty Queen Elizabeth II was proclaimed by heralds from the ramparts of the Palace and elsewhere in London.
At twenty five years of age, her personal, carefree life was over.



SAMPUL HARI PERTAMA - OFFICIAL FDC ASCENSION THE DUKE OF EDINBURGH'S AWARDS - 1981

TAMPAK DEPAN

SAMPUL HARI PERTAMA 
OFFICIAL FDC ASCENSION THE DUKE OF EDINBURGH'S AWARDS


TANGGAL TERBIT 14 SEPTEMBER 1981 



CLOSE UP PERANGKO 
THE DUKE OF EDINBURGH'S AWARDS - INTEREST



CLOSE UP PERANGKO
THE DUKE OF EDINBURGH'S AWARDS -PHYSICAL ACTIVITIES


CLOSE UP PERANGKO
THE DUKE OF EDINBURGH'S AWARD - SERVICE

CLOSE UP PERANGKO
THE DUKE OF EDINBURGH'S AWARDS -

VISITED ASCENSION 25 JAN 1957